Proses menua pada manusia tidak dapat dihindarkan. Makin tinggi pelayanan kesehatan suatu bangsa, maki tinggi pula haraan hidup masyarakatnya dan makin banyak pula jumlah penduduk yang berusia lanjut. Pada proses menua tau penuaan terjadi perubahan-perubahan structural yang merupakan proses degenerative. Semua organ pada proses menuaakan mengalami perubahan striktural dan fisiologis. Yang paling menggangu kegiatan ehari-hari adalah kemunduran fungsi otak karena perubahan pada susunan saraf, yakni musnahnya sel-sel saraf (neuron) dan peubahan atau kerusakan sel yang progresif. Diantara fungsi otak yag menurun seiring dengan bertambahnya usia adalah fungsi memori (daya ingat) berupa kemundurn dalam kemampuan penamaan dan kecepatan mencari kembali informasi yang telah tersimpan dalam pusat memori.
Perubahan atau gangguan memori merupakan bagian terpenting dari suatu proses menua otak. Banyak orang lanjut usia mengeluh kemunduran daya ingat yang disebut sebagai mudah lupa. Perubahan memori yang paling banyak di usia lanjut adalah kemunduran kemampuan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari, bukan dalam kemampuan proses belajar. Boleh dikatakan bahwa para lanjut usia itu “lupa untuk mengingat” (forget to remember).
Kemunduran kemampuan memori secara normal pada usia lanjut dapat berupa:
1.Proses berpikir menjadi lamban
2.Kurang menggunakan strategi memori yang tepat
3.Kesulitan untuk pemusatan perhatian dan konsentrasi
4.Mengabaikan hal yang tidak perlu
5.Memerlukan banyak waktu untuk belajar sesuatu hal yang baru
6.Memerlukan lebih banyak isyarat untuk mengingat kembali apa yang pernah diingatnya.
Kriteria mudah lupa (forgetfulness) adalah:
1.Mudah lupa nama benda, nama orang dan sebagainya
2.Terdapat gangguan dalam mengingat kembali
3.Terdapat gangguan dalammengambil kembali informasi yang telah tersimpan dalam memori
4.Tidak ada gangguan dalam mengenal kembali sesuatu apabila dibantu dengan isyarat
5.Lebih sering menjabarkan fungsi dan bentuk daripada menyebutkan namanya.
Kenyataan menunjukkan bahwa semakin bertambah usia semakin menjadi pelupa (pikun). Pikun pada kurang lebih 10% dari seluruh populasi. Meskipun demikian, daya ingat (memori) juga dapat diolah dengan latihan. Bagaimana cara melatih daya ingat? Dr. Robin West mengemukakan 8 petunjuk yaitu:
1.Berikanlah perhatian penuh pada semua kegiatan yang edang anda kerjakan, jadi jangan melamun.
2.Fungsi otak perlu tetap dirangsang, misalnya dengan kegiatan memaca, menulis, melukis, music, mengisi teka-teki silang dan sebagainya.
3.Berolahraga teratur
4.Lupakan pernyataan bahwa anda sudah tua dan tidak dapat belajar lagi tentang sesuatu yang baru.
5.Cari dan temukan suatu system untuk mengatasi mudah lupa, misalnya dengan membuat tanda-tanda.
6.Pilihlah system peringatan yang sesuai bagi diri anda. Seseorang ada yang lebih mudah mengingat sesuatu dengan cara membaca, melihat, atau mendengar, sedangakan orang lain lebih sesuai dengan mendengar. Biasanya paling baik adalah mendengar dan melihat.
7.Supaya tidak lupa dan tetap ingat, sesuatu perlu dihafalkan.
8.Untuk memudahkan mengingat sesuatu, anda perlu mengasosiakan denga peristiwa atau kejadia lain yang terjadi bersamaam. Misalnya sambil melihat foto lama, membaca surat lama, anda mengasosiasikan denganperistiwa yang lain yang terjadi pada kurun waktu terabit, hingga membantu mengingat kembali banyak hal. Sumber: Suara Muhammadiyah
No comments:
Post a Comment